Untuk tulisan sebelumnya, bisa lihat di sini Apakah semua hal yang saya sebutkan tadi menjadi sebuah distraksi? Tidak juga, sejauh kita bisa memanfaatkan dengan bijak dan tidak terlena pada hal-hal tersebut. Khusus bagi para pelajar atau mahasiswa. Tentu kita berharap mereka banyak menghabiskan waktu untuk belajar. Meski belajar tidak semata membaca buku tetapi juga bisa mengerjakan tugas dengan browsing dari google, chat GPT, atau hal lain yang setidaknya memberi manfaat. Jujur saya sendiri banyak mendapat ide menulis atau inovasi produk dari media sosial, atau mesin pencari tersebut. Jadi teknologi tak sepenuhnya memberi efek negatif. Namun apapun medianya agar lebih bermanfaat, kita perlu untuk meningkatkan kemampuan dasar untuk meng-upgrade wawasan kita. Membaca. Ini adalah satu kemampuan yang harus dimiliki. Meski sekarang ada video yang bisa kita dengar dan tonton, namun untuk mengulik informasi lebih dalam, kita butuh membaca. Seorang guru tidak bisa men...
Tulisan ini adalah naskah esai, yang mungkin belum menarik bagi para juri. Tapi menurut Dewi, sangat sayang jika dibaca sendiri. Fenomena yang dibahas didalam, semoga bisa jadi reminder untuk pembaca terutama Dewi sendiri, tentang peran literasi. Aslinya naskah ini panjang, jadi Dewi bagi dalam beberapa bagian. Selamat membaca Mengikat Lalu Mencerna Malam ini saya mendapatkan sebuah informasi menarik yaitu tentang sebuah negara yang dicemooh tidak akan bisa memproduksi mobil. Ialah China. Pada tahun 1995, China banyak mendapat cibiran, tidak akan bisa memproduksi mobil, dibanding dengan negara produsen mobil seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jerman. Namun apa yang terjadi? Dunia bahkan terkejut saat China bahkan mampu membuat mobil yang bisa dikendarai di air, misal dalam kondisi banjir. Fitur yang belum dimiliki mobil mana pun. Bahkan dalam video tersebut saya melihat, mobil ...