Langsung ke konten utama

RESENSI- Tajir Lewat Blog








Tajir Lewat Blog

Judul Buku          : Rezeki Nomplok dari  Kontes Blog, Tip dan Trik Cerdas Menang    Kontes  Blog       

Penulis                 : Harris Maulana

Penerbit              : Elex Media Komputindo

Tahun terbit       : 2012

Tebal buku          : xi + 96 halaman

               

Blog kini menjadi media yang sudah lazim digunakan. Sebagai wadah untuk menulis, menyampaikan informasi, ilmu dan lain-lain. Melalui blog, pemakainya/blogger bisa mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas.  Jadi tak salah jika sarana ini, sekarang banyak dimanfaatkan, terlebih lagi dengan tersedianya blog gratis yg bisa diakses oleh siapa pun.

 

Para  blogger  yang kreatif  memanfaatkan blognya tidak hanya sebagai wadah berekspresi, tetapi juga meraup rezeki. Gak percaya? Hal ini telah dibuktikan oleh Harris Maulana, penulis buku Rezeki Nomplok dari Kontes Blog. Harris yang juga seorang blogger, selalu melirik berbagai kesempatan emas yang sayang jika dilewatkan, ya lomba/kontes blog. Kontes ini sekarang begitu marak diadakan, bahkan seperti menemukan trendnya sendiri.  Ini karena  didalam kontes blog, semua orang bisa melihat bagaimana kreativitas dari blogger itu sendiri,  tidak hanya sebatas penyelenggara atau juri yang bisa melihat karya dari peserta.

 

Didalam buku terbitan Elex Media Komputindo ini, juga dipaparkan hal-hal mendasar yang perlu diketahui tentang blog, seperti asal blog, tujuan membuat blog, hingga panduan membuat blog sendiri.  Jadi tidak hanya bagi blogger,  buku ini juga ‘dihadiahkan’ penulis bagi mereka yang baru ingin ‘nyemplung’  dalam dunia blog.

 

Bagi anda yang sudah memahami tentang blog, eksplorasi bisa dimulai dengan meng-hunting berbagai lomba blog, bisa melihat sumbernya dari internet, media massa, dan media lainnya. Tak asal mencari, Harris juga memberikan tips untuk membaca sebuah kontes yang berkualitas, yang artinya tidak asal-asalan dan dengan penilaian yang fair. Misalnya kontes blog yang melakukan penilaian hanya dari melihat banyaknya likes yang ada. Ini dikatakan tidak fair karena bisa saja, peserta tersebut memberikan imbalan kepada orang-orang yang memberi like pada blognya.  Sebaliknya  kontes yang bermutu biasa melakukan penilaian lewat juri, komentar-komentar yang masuk didalam tulisan tersebut atau dengan menggunakan perusahaan konsultan komunikasi. Hal lainnya yang bisa dilihat adalah ‘se-boros’ apa penyelenggara memberikan hadiah.  Lihat saja penyelenggara yang memberi hadiah gadget, Laptop, kamera atau hadiah lain yang diperuntukkan minimal kepada 3 pemenangnya. Kontes  seperti ini yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Selain itu, ada juga penyelenggara yang hanya menyediakan satu hadiah, tentu saja hanya untuk satu pemenang. Sudah pasti persaingan untuk menang cukup ketat , namun tidak ada salahnya anda ikuti jika memang yakin dapat memenangkan lomba tersebut.

 

Tidak hanya memilih kontes blog, penulis juga memaparkan  bagaimana mengeksplorasi tulisan yang apik di dalam blog; memanfaatkan internet dan media untuk mencari referensi, membuat tulisan yang padat namun menarik, sampai bagaimana cara mempromosikan blog melalui teknik SEO (Search Enginee Optimalization) serta me-link kan tulisan melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Setelah memaparkan berbagai cara secara teknisnya penulis yang telah memenangkan berbagai lomba blog ini juga melampirkan beberapa tulisannya yang telah memenangkan lomba blog.

 

Tunggu apa lagi? Blog mungkin bisa menjadi daftar hobi baru yang tidak hanya bermanfaat menyalurkan kreatifitas, tetapi juga berpotensi mendatangkan doku.  Jika,  sudah ada buku Harris Maulana ini dan fasilitas internet didepan anda, maka saya ucapkan, “Selamat menjadi orang kaya!”

 

Peresensi : Dewi Chairani








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review My Sweet Mobster

          Awal film ini rilis, jujur aku kurang tertarik karena pemainnya juga kurang familiar. Tertariknya ya karena lihat spoiler singkat di medsos, rupanya drama komedi romantis. Cuss kita ulas dramanya.         Di episode satu kita cukup dibuat lucu dengan aksi kucing-kucingan Go Eun Ha yang di perankan oleh Han Sun Hwa dan Seo Ji Hwan yang diperankan oleh Um Tae Goo, karena mereka saling salah paham dan membenci.  Pertama nonton ngerasa aneh dengan suara aktor utamanya, kok pelan banget. Eh ternyata memang suaranya khas begitu. Setelah searching , itu memang khas dari Um Tae Goo, selain kemampuan aktingnya yang gak diragukan lagi.         Drama ini bercerita tentang seorang konten kreator anak-anak, yg lebih dikenal dengan nona mini, dan kelompok gangster yang udah taubat.  Di awal kita disuguhkan dengan cerita Eun Ha yang banyak mengalami hambatan ...

Vibes dari Blogger Cup, Blogger Medan

        Lazimnya bagi setiap blogger, menulis adalah hal wajib. Tapi sewajib-wajibnya kalau gak berurusan sama job kadang males juga. Hayo, siapa yang samaan?       Biasa bakal ada semangat kalau dikerjain barengan atau ada triggernya. Dan inilah yang Dewi rasakan 2 minggu lalu. Bergabungnya Dewi di komunitas Blogger Medan memang bukan tanpa alasan, ya minimal biar terikut semangat untuk nge-Blog tadi. Dan pas sekali dengan momen hari Blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2023. Blogger Medan membuat event Blogger Cup.          Awalnya Dewi juga gak ngerti banget gimana mekanisme lombanya, tapi biar ada pemicu untuk nulis dah ikut aja. 😁 Jujur, ini kali pertamanya ikut kompetisi nulis yang sistem duel. Seru sih, ditambah lagi tema menulis yang diumumkan pada jam tertentu plus waktu menulis yang hanya 24 jam. Padahal biasa ngejar DL yang 3 hari bisa cengap-cengap, haha.  Gak cuma Dewi, tapi banyak peserta yang merasa sep...

Mengenal Tentang SLB

Saat penyerahan hadiah 17an          Tulisan ini Dewi dedikasikan untuk pembaca setia blog ini, dalam rangka menunaikan utang. Lho? Di awal Ibal sekolah, Dewi sempat cerita tentang proses Ibal masuk sekolah dan akhirnya memilih SLB ( Sekolah Luar Biasa) Swasta, yaitu YPAC. Sempat janji ya, kalau viewers nya banyak akan dilanjut ceritanya. Dan inilah dia.         Jika dibilang ini review sekolah, gak juga ya. Jujurly, Dewi belum berani compare ke SLB lain, karena memang belum melihat lebih ke dalam. Dan gak sembarang juga bisa masuk SLB kecuali kita orang tua murid, atau memang ada kepentingan khusus. Ini hanya lebih ke gambaran umum saja.       Belakangan ini, sempat marak diberitakan tentang rumitnya belajar anak SD. Banyak video di medsos tentang simulasi penjumlahan ratusan yang begitu rumit, berkat kurikulum merdeka yang digunakan sekarang. Nah, di sekolah Ibal, juga pakai kurikulum merdeka hanya saja untuk SLB beda dengan ...