Langsung ke konten utama

Memulai Usaha Lebih Gampang dengan IndiHome

      Saat orang-orang sudah mulai pulang kerja, aku malah baru keluar rumah untuk membeli keperluan bahan orderan Cane yang akan dikerjakan sore ini. Ya, aku memang sedang mengembangkan bisnis kuliner yaitu cane frozen homemade yang telah memiki branding sendiri. Tak sedikit juga yg bertanya, “Apa itu saja cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari?”

Usaha Cane Frozen yang kurintis.

      Kalau cerita cukup atau tidak, setiap orang tentu berbeda-beda ya. Kalau saya, asal kita gigih dalam berusaha, insyaallah hasil juga tak kan mengkhianati upaya. Bisa bekerja dan punya penghasilan tanpa keluar rumah adalah keuntungan tersendiri apalagi saya seorang ibu. 

    Bosan dong di rumah aja? Siapa bilang, kadang keluar rumah juga tapi tidak dalam waktu yang lama seperti belanja, mengantar pesanan, atau keperluan lainnya. Apalagi saya punya anak spesial, yang belum mandiri karena keterbatasannya, tentu kondisi ini tidak mengizinkan saya untuk lama berpergian. 

Kegalauan dalam Memulai Usaha


      Memulai usaha atau bisnis bukanlah hal yang sederhana, kita harus memilih usaha apa yang tepat untuk dijalani, gimana kalau modal masih minim, takut rugi, dan berbagai faktor lain. Galau bahasa gaulnya. 

   Yuk kita ulas satu persatu jawaban dari kegalauan tersebut. 

1. Memilih Usaha yang Tepat

Dalam pemilihan usaha yang tepat, kita bisa memilih salah satu solusi ini. Pertama pilih usaha yang kita kuasai. Misal jika ahli dalam memasak, maka cobalah usaha kuliner. Coba pilih jenis masakan yg memang banyak disukai atau bahkan belum banyak dijual orang. 


Jika mengenal dengan baik parfum dan mengerti berbagai jenis parfum dan varian wanginya, maka tidak salah jika menjadi reseller parfum. Jika pandai desain grafis, maka bisa membuka jasa desain logo, flyer, dll. Begitu juga dengan dunia fashion, IT, dll. Jika kita menguasai jenis usaha yang akan dibuka, maka tidak akan sulit menjalankannya.

Kedua, pilih usaha yang disukai. Kenapa disukai? Karena jika kita menyukai suatu pekerjaan, meski harus belajar dari nol, atau mengalami kesulitan, kita akan gigih dalam mengerjakannya. Seperti kata pepatah lama, cintailah pekerjaanmu. 

2. Modal minim. 

Sekarang sudah banyak pilihan usaha meski modal kita minim. Misal dengan menjadi reseller, atau sistem penjualan dropship. Reseller adalah menjual kembali barang dari distributor dengan harga yang berbeda dengan konsumen, sehingga layak dijual kembali. 

Sedangkan dropship adalah membeli barang ketika ada pesanan dari pembeli saja, artinya tidak stok barang. Ini menghindari terjadinya kerugian atau penumpukan barang.



       Bisa juga pilih usaha dengan modal yg minim, tapi keuntungan besar. Ini biasa bisnis kuliner ya. Bisa juga dengan mencari suplier yang harganya bersaing. Kita bisa mencari di berbagai marketplace yg menawarkan harga cukup bersaing. 

Namun meski harga murah, saya anjurkan untuk juga menguji kualitas barang, agar pelanggan tidak merasa kecewa. Tentu kita ingin pelanggan tidak hanya datang sekali pada kita. Melainkan ada repeat order.

3. Takut rugi

Meski alasan ini berada pada urutan ketiga, tapi tidak bisa disangkal banyak sekali yang berpendapat takut rugi. Padahal rugi dan untung seperti dua sisi mata uang dalam berusaha. Meski memang ada beberapa hal yg bisa dilakukan untuk mencegahnya. Beberapa diantaranya yaitu, mengecek pasar, minat pembeli, daya beli masyarakat, lokasi usaha, harga jual dan beli barang, biaya produksi juga operasional, laporan keuangan dll. 



Hal yang paling memungkinkan untuk meminimalisir kerugian adalah mulai dari modal kecil saja, konsisten dalam membangun usaha, juga kuatkan marketing langitnya. Banyak memanga yang harus dipelajari tentang usaha. 

Tapi jika kita ingin lepas dari status pekerja, sudah memiliki modal, tidak ada salahnya mencoba.

Hal yang paling saya senangi saat membuka usaha adalah, waktu yg fleksibel, kita bisa atur kapan mau open order kapan mau close. Bisa bekerja sambil menjaga anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ya intinya, manajemen waktu harus tepat. 

Apapun itu jenis usaha atau produk yang akan kita buat, semua informasi bisa dicari lewat internet. Ada google yang bisa menjawab setiap pertanyaan kita, youtube atau sosmed yang sekarang banyak menyajikan banyak referensi. Marketplace pun sekarang banyak pilihan ya, asal ada kuota internet yang lancar, gaskeun.  


Memiliki Jaringan  yang Kuat. 

       Dalam membangun sebuah usaha, membangun relasi dengan berbagai pihak tentu akan memperlancar usaha kita. Sama halnya seperti yg kita percaya sebagai muslim, membangun silaturahim akan membuka pintu rezeki. 

      Bisa dengan bergabung di komunitas bisnis, komunitas alumni, organisasi yang kita ikuti, dengan siapa saja. Ini sekaligus juga membangun brand ke semua orang, aku sekarang punya usaha ini lho...


      Di zaman serba digital ini, membangun jaringan gak harus pergi kesana kemari. Dunia sudah berada digenggaman bukan? Kita sudah amat dipermudah dengan adanya media sosial, kecanggihan teknologi komunikasi yang hanya bermodal jaringan internet. 

      Begitu juga dengan mencari informasi seputar usaha tadi, mempelajari produk usaha, bagaimana produksi, penjualan, pangsa pasar hingga mencari supplier dengan harga bersaing. Semua bisa dicari kapan saja, dimana saja dengan internet. Yang pasti pilih yang jaringannya kuat. 

      Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, tercatat 17,25 juta pelaku UKM telah masuk dalam ekosistem digital per Februari 2022 (Kompas.com). Ini menunjukkan bahwa aktivitas usaha kini sangat bergantung pada kemampuan dari memanfaatkan berbagai kecanggihan dan fitur aplikasi yang semuanya tidak lepas dari jaringan internet.

       Berbicara tentang jaringan internet, tentu kita harus memilih jaringan yang bagus, kuat dan lebih baik juga milik anak negri. Yang kini banyak dipakai adalah IndiHome yang merupakan produk dari Telkom Indonesia, Telkom udah kenal dong ya. 


       IndiHome juga sudah terbukti, jaringannya kuat. Beberapa hari lalu saat mengunjungi rumah saudara yang berada di Siantar, dan lokasi rumahnya itu bisa dibilang cukup berjarak dari kota ya, namun jaringan WiFi nya bagus. Setelah saya tanya, ternyata mereka pakai IndiHome. Gak salah memang jika IndiHome diberi julukan internetnya Indonesia. 

       Soal harga IndiHome juga cukup bersaing, hanya 200an ribu sudah bisa memasang wifi dengan kecepatan 20 mbps, kalau mau sekalian nonton acara global juga, hanya 300an ribu dengan kecepatan 30mbps.  Cukup bersaing kan.



      Memulai usaha itu, tidak sulit-sulit amat, namun juga harus belajar agar tidak salah langkah. Dengan berbagai kemudahan yang kita rasakan sekarang, tidak ada alasan untuk tidak mau belajar. Ada IndiHome yang setia menemani setiap langkah kita di dunia digital.  Dunia sudah berada di genggaman, so what are u waiting for?




Komentar

  1. Berdagang lwt internet sangat membantu para pebisnis untuk memasarkan barang dagangannya Mb, terutama utk sy yang kurang PD ketika memasarkan face to face :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar skalia mbak, saya jg sbnr nya gtu hehe

      Hapus
  2. Sukses selalu dengan usahanya ya Dewi. Semoga dengan adanya IndiHome, usaha semakin lancar dan banyak pembeli. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin ya rabb. Lancar juga usaha kk ya. Sangat membantu dgn adanya indiHome

      Hapus
  3. Jadi ngiler liat roti canenya. Semoga sukses ya kak usahanya. Keren banget fotonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe salfok ya kn. Pdhal agak ragu juga, kurang relate sama judul hihi

      Hapus
  4. Jadi pengen coba roti cane nya, mbaaa, semoga usahanya lancar dan berkah ya, mbaa, Aamiin...

    BalasHapus
  5. memang ya sekarang kita g bisa jauh-jauh ama yang namanya sinyal internet.. bahkan hampir semua usaha butuh yang namanya internet

    BalasHapus
  6. Sekarang memang zamannya digital, yang semakin memudahkan orang-orang dalam beraktivitas termasuk membangun usaha. Modal kuota internet saja kita sudah bisa dapetin duit, hehe..

    BalasHapus
  7. Era digital memang terbaik ya kak wii. Pelanggannya jadi bisa lebih meluas, semoga lahir cabang2 baru usahanya kak wi. Semangaattt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin ya rabb. Mksh dek. Pengembangan produk byk sbnr nya, tp perlu fokus lg 😄

      Hapus
  8. Waah aku suka roti cane nih mbak, buat temen sarapan sambil ngopi. btw, gara2 baca tulisan ini jdi pengen pake indihome ehehhee

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review My Sweet Mobster

          Awal film ini rilis, jujur aku kurang tertarik karena pemainnya juga kurang familiar. Tertariknya ya karena lihat spoiler singkat di medsos, rupanya drama komedi romantis. Cuss kita ulas dramanya.         Di episode satu kita cukup dibuat lucu dengan aksi kucing-kucingan Go Eun Ha yang di perankan oleh Han Sun Hwa dan Seo Ji Hwan yang diperankan oleh Um Tae Goo, karena mereka saling salah paham dan membenci.  Pertama nonton ngerasa aneh dengan suara aktor utamanya, kok pelan banget. Eh ternyata memang suaranya khas begitu. Setelah searching , itu memang khas dari Um Tae Goo, selain kemampuan aktingnya yang gak diragukan lagi.         Drama ini bercerita tentang seorang konten kreator anak-anak, yg lebih dikenal dengan nona mini, dan kelompok gangster yang udah taubat.  Di awal kita disuguhkan dengan cerita Eun Ha yang banyak mengalami hambatan ...

Vibes dari Blogger Cup, Blogger Medan

        Lazimnya bagi setiap blogger, menulis adalah hal wajib. Tapi sewajib-wajibnya kalau gak berurusan sama job kadang males juga. Hayo, siapa yang samaan?       Biasa bakal ada semangat kalau dikerjain barengan atau ada triggernya. Dan inilah yang Dewi rasakan 2 minggu lalu. Bergabungnya Dewi di komunitas Blogger Medan memang bukan tanpa alasan, ya minimal biar terikut semangat untuk nge-Blog tadi. Dan pas sekali dengan momen hari Blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2023. Blogger Medan membuat event Blogger Cup.          Awalnya Dewi juga gak ngerti banget gimana mekanisme lombanya, tapi biar ada pemicu untuk nulis dah ikut aja. 😁 Jujur, ini kali pertamanya ikut kompetisi nulis yang sistem duel. Seru sih, ditambah lagi tema menulis yang diumumkan pada jam tertentu plus waktu menulis yang hanya 24 jam. Padahal biasa ngejar DL yang 3 hari bisa cengap-cengap, haha.  Gak cuma Dewi, tapi banyak peserta yang merasa sep...

Mengenal Tentang SLB

Saat penyerahan hadiah 17an          Tulisan ini Dewi dedikasikan untuk pembaca setia blog ini, dalam rangka menunaikan utang. Lho? Di awal Ibal sekolah, Dewi sempat cerita tentang proses Ibal masuk sekolah dan akhirnya memilih SLB ( Sekolah Luar Biasa) Swasta, yaitu YPAC. Sempat janji ya, kalau viewers nya banyak akan dilanjut ceritanya. Dan inilah dia.         Jika dibilang ini review sekolah, gak juga ya. Jujurly, Dewi belum berani compare ke SLB lain, karena memang belum melihat lebih ke dalam. Dan gak sembarang juga bisa masuk SLB kecuali kita orang tua murid, atau memang ada kepentingan khusus. Ini hanya lebih ke gambaran umum saja.       Belakangan ini, sempat marak diberitakan tentang rumitnya belajar anak SD. Banyak video di medsos tentang simulasi penjumlahan ratusan yang begitu rumit, berkat kurikulum merdeka yang digunakan sekarang. Nah, di sekolah Ibal, juga pakai kurikulum merdeka hanya saja untuk SLB beda dengan ...