Ketika ramadhan, tidak hanya penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh, namun juga mental ya. Pasalnya di hari yang panas, dengan perut lapar dan rasa haus tentu jika tidak dibarengi kesabaran, bawaannya mau marah saja.
Apalagi di penghujung ramadhan dengan kebutuhan yang semakin banyak menjelang lebaran dan menanti THR keluar, membuat kepala jadi pusing. Nah daripada makin pusing, kita perlu lakukan beberapa hal agar kesehatan mental kita terjaga. Karena kalau pikiran dan hati kita terjaga, maka tubuh juga lebih kuat.
Lalu apa aja tipsnya?
Tidur yang Cukup.
Defenisi tidur yang cukup bagi setiap orang ini beda-beda ya, tidak bisa disamaratakan. Ya kita sendirilah yang paham gimana kebutuhan istirahat tubuh. Apalagi di sepuluh terakhir ramadhan, yang diupayakan seoptimal mungkin ibadah nya. Tentu kuncinya menyesuaikan.
Kalau Dewi sendiri, selama ramadhan ini, bisa tidur 4 jam, itu rasanya udah cukup banget. Jadi paling lama tidur jam 12 malam, bangun jam 4 pagi. Dengan tidur jam segitu tentu sudah bisa tadarus, tarawih, qiyamullail, zikir, cukup ya. Bangun jam 4 kalau mau solat sunnah dulu masih sempat. Untuk sahur persiapannya tidak terlalu ribet.
Olahraga
Jangan pakai alasan sibuk atau lemes untuk tidak olahraga. Ayolah, minimal seminggu sekali kita fungsikan otot-otot ditubuh, menghirup udara segar, jadi badan lebih bugar.
Sesibuk-sibuknya, weekend pasti sempat olahraga. Kalau lemas dikerjakan sore, bisa saat pagi. Yang ringan-ringan saja seperti joging, sepedaan, senam, banyak ya.
Pasalnya olahraga itu bukan cuma buat badan jadi seger tapi pikiran seperti istirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari yang tiada henti. Gak percaya? Coba aja.
Melakukan Hobi
Nah, ini memang dikenal, mampu Menghempaskan stres. Lakukan apapun hobi itu, sejauh masih memungkinkan dilakukan, lakukan saja.
Mungkin ada yang suka menggambar, nulis, masak, berkebun, jalan-jalan. Yang agak susah itu kalau punya hobi belanja. Tentu harus menyiapkan budget khusus ya hehe.
Hindari Kafein
Kafein biasa kita temukan di minuman seperti kopi, kopi susu, bahkan teh, meski didalam teh kandungannya tidak banyak.
Dilansir dari Merdeka, penelitian Institute of Neuroscience of the Universitat Autònoma de Barcelona dan Karolinska Institutet (KI), Swedia menyebutkan bahwa kafein bisa memperburuk gejala neuropsikiatrik.
Mengkonsumsi kafein saat ramadhan saat sahur atau berbuka, tidak dianjurkan karena bisa memperburuk gejala neuropsikiatrik. Neuropsikiatrik adalah gangguan fungsi otak pada tingkat tinggi yang menyebabkan masalah kejiwaan. Contohnya depresi, mudah marah, perilaku tidak pantas, apatis, maniak hingga gejala bipolar.
Seram sekali ya, hingga ke gejala bipolar. Maka lebih baik hindari kopi, agar tidak memicu stres saat berpuasa.
Konsumsi Makanan Sehat
Apa pentingnya konsumsi makanan sehat dengan kondisi mental kita? Karena apa yang kita makan dapat mempengaruhi mood ketika berpuasa.
Maka anjuran makanan yang baik saat berpuasa adalah hindara makanan berminyak dan perbanyak konsumsi sayur serta buah-buahan
Memasak sesuai Kebutuhan
Saat kita berpuasa, mendadak banyak sekali makanan yang ingin di makan. Padahal saat berbuka hanya sedikit makanan yang bisa dikonsumsi karena perut terasa penuh.
Akhirnya makanan yang sudah dimasak jadi terbuang sia-sia. Langkah paling tepat adalah masak sesuai kebutuhan. Sebagai ibu tentu kita paham seberapa besar porsi yang bisa dihabiskan oleh keluarga kita.
Dengan masak secukupnya, kita juga tidak terlalu letih dan tidak menghabiskan banyak waktu di dapur. Jadi kita bisa memanfaatkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.
Selain dari berbagai tips di atas, tentu ibadah juga bisa obat dari penenang jiwa ya. Tidak Dewi bahas kembali, karena sudah ada di bahas pada judul Manfaat puasa bagi kesehatan mental
Stay healthy ya, biar bisa menutup ramadhan ini dengan full target amalan.
Komentar
Posting Komentar