Memasuki Desember biasanya sudah banyak yang sibuk merencanakan agenda travelling. Pergi ke luar negri maupun plesiran dalam negri juga oke karena banyak destinasi yang bisa dikunjungi. Pastikan kita paham situasi daerah yang akan dituju, seperti musim, ada perayaan apa di sana, penting juga untuk tau culture nya.
Tapi kali ini Dewi gak mau bahas tips tentang travelling tapi untuk apa sih sebenarnya traveling itu. As a writers, ehmmm agak-agak syombong padahal masih nulis di blog aja 😆, travelling itu gak sekedar jalan-jalan namun ada point plus tersendiri. Apa itu?
Tau pepatah semakin banyak berjalan semakin banyak yang dilihat? Secara harfiah, memang benar. Tapi jika ingin dimaknai lebih dalam, ketika melakukan sebuah perjalanan akan banyak hal baru yang kita lihat, renungkan juga rasakan.
Bagi yang traveling ala backpacker atau memang suka berbaur dengan masyarakat sekitar pasti mendapatkan banyak pengalaman baru. Mulai dari melihat dan memahami keseharian warga sekitar, bahasa daerah nya, makanan khas di sana, sampai cerita-cerita mitos nya. Bagi seorang penulis, ini jadi hal yg amat mahal, selain refreshing dapat juga inspirasi baru untuk nulis. Hayooo ngaku 😁.
Perlu di garis bawahi, pengalaman ini akan didapat kalau kita berbaur dengan masyarakat. Ya kalau cuma tiduran di hotel, berenang, dan mager abis, ya gak akan dapat hal-hal mevvah seperti yang Dewi bilang tadi. Tentu nya pengalaman ini bisa kita dapat mungkin kalau traveling ke daerah-daerah baru.
Itu yang Dewi rasakan satu sisi sebagai penulis. Sebagai seorang ibu single fighter, traveling bisa jadi ajang refleksi diri. Sambil memanjakan mata dengan pemandangan yang indah, pikiran bisa kembali jernih, membangun kembali planning yang tertunda, evaluasi yang telah dikerjakan dan bersyukur telah bertahan di titik ini. Ahh kok jadi curcol 😆.
Untuk mendapatkan view yang indah dan banyak dapat pengalaman baru, tentu butuh mengunjungi tempat yang berbeda. Kecuali memang kita tinggal di daerah wisata ya.
Bakal mahal dong transportnya? Jangan ovt dulu. Dewi mau kasih info kalau di masa-masa liburan ini BRI kasih cashback yang gak nanggung- nanggung. Dari 1 Oktober 2024 sampai 31 Maret 2025 BRI sedang mengadakan BRImo FSTVL.
Apa itu BRImo FSTVL
BRImo FSTVL adalah program khusus yang di adakan BRI untuk semua nasabah setia BRI. Ada #BerlimpahHadiah didalamnya. Lalu apa hubungannya dengan cashback tadi? Nah dalam periode BRImo FSTVL ini, ada promo tiket untuk para traveller, apalagi di musim liburan seperti ini.
Dengan pemesanan tiket lewat aplikasi BRImo kita bisa mendapatkan banyak promo menarik. Untuk lebih lengkap, cuss meluncur ke web resmi BRI
Selain promo tiket pesawat, ada banyak hadiah lain juga yang bisa didapatkan. Caranya? Gak susah kok, hanya dengan perbanyak transaksi lewat BRImo, kartu debit dan kredit BRI. Atau tingkatkan saldo tabungan, untuk mendapatkan poin yang nantinya berpeluang meraih ratusan hadiah menarik.
Program BRImo FSTVL 2024 ada 2 jenis, yaitu :
1. Program Undian Berhadiah yaitu program loyalti khusus untuk seluruh nasabah setia BRI dalam bentuk undian berhadiah. Yang bisa didapatkan dari rata-rata saldo dan minimal BRI poin yang dimiliki nasabah selama periode berlangsung.
2. Program Direct Gift (Reedem BRI Point) yaitu program loyalti yang diberikan kepada seluruh nasabah tabungan BRI, pengguna aplikasi #BRImo , ATM, kartu debit dan kredit atas setiap transaksi yang dilakukan.
Kesempatan emas banget kan ya. Soalnya ada 100.000 hadiah langsung di #BRImoFSTVL dengan hadiah utama BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha dan kendaraan bermotor Vespa Primavera. Juga ada hadiah mingguan di Friday Deals. Jangan sampai kelewatan ya.
Tingkatkan terus saldo di tabungan BRI juga perbanyak transaksi selama periode BRImo FSTVL ya. Dan yang terpenting, jangan sampe lupa untuk download aplikasi BRImo agar bisa langsung menikmati aneka fitur menariknya.
#BRImoMudahSerbaBisa
Kalau Kakak berencana liburan ke Aek Loba, jangan bawa ayam, itik, dan aneka unggas lainnya ya, Kak. Karena di sini lagi musim sakit ayam🤣
BalasHapusBetul itu kak Wi, Travelling bagi kita adalah ajang refleksi diri. Tapi kalo kita pergi anak gak ikutan, bukannya healing malah kepikiran terus kan? Wakakak dilema emak emak. Mau pergi sendiri udah overthinking duluan, memang paling enak pergi itu rame2 sama keluarga besar. Anam un aman banyak yang bantu jagain haa
BalasHapusbener banget kin. Kk skrg klo pergi jauh2 sama kluarga aja la. Klo bareng sama kawan2 tkut nya jd byk ngerepotin. Tp klo jalan2 biasa, woles aja 😁
Hapus