Usai nya Ramadhan berganti dengan Syawal. Ibadah puasa ramadhan telah selesai begitu juga dengan shalat Tarawih. Saat nya merayakan kemenangan, dengan saling bermaafan dan silaturahim dengan sanak keluarga.
Ada rasa lega yang tak terucap setelah berhasil melewati ‘pesantren’ istilah yang ku sebut, dalam waktu sebulan ini. Meski ada juga rasa sedih karena berpisah dengan bulan penuh berkah dan berharap kelak akan bertemu lagi. Amiin.
Setelah Ramadhan selesai, ada beberapa ibadah yang memang tidak dikerjakan lagi. Namun di bulan Syawal ternyata punya anjuran ibadah khusus. Hukumnya sunnah muakkad, yaitu puasa Syawal. Dan juga dianjurkan tetap melanjutkan ibadah rutin yg sudah kita latih selama Ramadhan, seperti tilawah, qiyamul lail, shalat Dhuha, dll.
Singkatnya, sebelas bulan yang kita lalui sebelum bertemu Ramadhan lagi adalah menuai apa yang kita latih selama Ramdadhan. Ya, tidak ada kata istirahat dari ibadah- ibadah yang kita lakukan secara menggebu-gebu sebulan lalu. Itulah artinya kemenangan sejati. Kebiasan-kebiasaan baik yang kita lakukan tetap terus berjalan di bulan lainnya.
Nah, ibadah apa saja yang dianjurkan dalam bulan Syawal? Yuuk kita spill.
1. Puasa Syawal
Puasa Syawal atau dikenal juga dengn istilah puasa enam, adalah salah satu amalan khas di bulan Syawal. Hukumnya Sunnah Muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan. Bisa dilakukan secara berurutan atau tidak. Sesuai kemampuan kita saja.
Pahala puasa Syawal sebanding dengan puasa satu tahun. Kalau diingat-ingat juga, puasa ini bagus sekali untuk kesehatan setelah kita banyak mengkonsumsi aneka hidangan lebaran. Berikut hadist tentang puasa Syawal.
"Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun." (HR Muslim).
2. Silaturahim
Amalan yang satu ini juga khas sekali kita lakukan di bulan Syawal. Berkunjung ke rumah keluarga, sanak saudara, kerabat menjadi tradisi wajib sepertinya, sejauh memang kondisi memungkinkan, sah-sah saja ya. Karena juga ada yang gak bisa berkumpul dengan keluarga karena mudik, tetap bisa bersilaturahim lewat kecanggihan komunikasi sekarang.
Saat silaturahim biasa juga kita saling berjabat tangan, bermaafan atas semua salah atau khilaf yang pernah dilakukan.
3. Puasa Senin Kamis
Amalan lainnya yang dianjurkan adalah Puasa Senin Kamis. Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Aisya RA, bahwa “ Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)
Juga alasannya karena pada hari Senin dan Kamis menjadi hari diperiksanya amal seseorang.
"Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa." (HR Tirmidzi)
Selain itu, Rasulullah SAW lahir pada hari Senin. Jadi memang hari Senin dan Kamis cukup spesial ya. Dan ada keutamaan khusus di hari tersebut.
4. Puasa Ayyaumul Bidh
Puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan, yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 kalender Hijriah. Keutamaan Puasa Ayyaumul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.
“Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun” (HR Bukhari). Rasulullah SAW juga mengungkapkan bahwa puasa Ayyamul Bidh termasuk ke dalam tiga hal yang tidak pernah ditinggalkan.
5. Bersedekah
Sedekah adalah amalan yang bisa dilakukan kapan pun, tidak hanya saat Syawal saja ya. Banyak sekali manfaat dari sedekah ini, beberapa diantara nya yaitu, untuk berbagi kepada sesama, menghilangkan sifat kikir, juga menjadi berkah dari rezeki yang kita dapatkan.
“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)
6. Menikah
Jujur agak-agak waktu baca point terakhir ini. Tapi cukup reality ya, kenapa banyak orang mengadakan walimahan di bulan Syawal, ternyata memang dianjurkan.
Dilihat dari sejarah, menikah pada bulan Syawal di anjurkan Rasulullah SAW untuk menepis kepercayaan kaum jahiliyah, bahwa menikah di bulan Syawal mengundang bencana atau kesialan. Kepercayaan ini tidak benar sama sekali.
Aisyah RA dalam sebuah hadis menyebutkan, dirinya menikah dengan Rasulullah SAW pada bulan Syawal.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku? (HR Muslim).
Amalan apa pun yang kita ingin tunaikan, gak ada paksaan atau keharusan. Disesuaikan dengan kemampuan aja. Misal untuk menikah, gak baik di segera kan kalau jodoh atau persiapan lain belum matang. Betul?
Oya, Selamat Idul Fitri ya, mohon maaf lahir batin atas semua salah. Taqabalallahu minawaminkum, shiyamana wa shiyamakum. 🙏🏼
Komentar
Posting Komentar